Kesurupan Saat Doa Bersama
Gelar doa bersama di SMAN 6 Kota Kediri, Selasa (27/7) pagi, berubah menjadi gaduh dan panik. Belasan siswi tiba-tiba menjerit histeris dan menangis, sehingga menimbulkan keributan di sekolah.
Para guru pun dibuat kerepotan untuk menolong dan menenangkan para siswi yang kesurupan. Akibat insiden tersebut, pihak sekolah pun memulangkan anak didiknya lebih awal dari jam sekolah biasanya.
“Biasanya pulang pukul 14.00, berhubung tadi ada siswa yang kesurupan, akhirnya dipulangkan lebih awal. Sekitar 12 orang yang kesurupan,” ujar salah satu siswi kelas satu, Dewi, ditemui di sekolah.
Diceritakan, Dewi, kesurupan massal itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Pagi itu, seluruh murid di SMAN 6 Kota Kediri sedangkan mengikuti doa bersama dalam rangka menyambut kedatangan bulan Ramadan. Saat, para siswa dengan khusyuk membaca doa-doa dengan dipimpin oleh salah satu guru, tiba-tiba, ada salah satu siswi yang menjerit histeris. “Ada kakak kelas yang berteriak-teriak sambil menangis,” cerita Dewi.
Melihat ada salah satu siswi yang berteriak-teriak, beberapa guru pun segera menolong dan berusaha menenangkannya. Namun, belum sempat menenangkan salah satu siswinya, tiba-tiba dikejutkan dengan beberapa siswi lainnya yang juga ikut kesurupan. Suasana pun berubah menjadi gaduh.
Untuk menenangkan sejumlah siswi yang kesurupan tersebut, para guru membawa mereka ke musala. Selanjutnya, para guru berusaha menyadarkan dengan cara membacakan doa-doa dan memberikan minum. “Mereka berteriak-teriak sambil matanya melotot, dan ketika dipegang mereka terus meronta-ronta,” lanjut Dewi.
Namun, siswi lainnya, Vila Viviria, mengatakan, kesurupan massal tersebut sebenarnya sudah berlangsung beberapa hari, saat dilaksanakan perkemahan pada Jumat (23/7) dan malam Sabtu (24/7). “Saat para siswa mengikuti api unggun, kira-kira pada tengah malam, tiba-tiba ada siswi yang pingsan dan berteriak-teriak,” ceritanya.
Kesurupan tersebut terus berlanjut pada Senin (26/7) pagi. Saat para siswa sedang mengikuti upacara bendera di halaman sekolah, tiba-tiba dikejutkan dengan adanya beberapa siswi yang kesurupan.
“Tapi yang paling parah hari ini, karena yang kesurupan jumlahnya lebih banyak,” ujar siswi kelas 1 ini.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah terkesan menutupi. Hal ini terbukti, pihak sekolah melarang saat beberapa wartawan hendak meliput kejadian tersebut. Bahkan, ada salah satu guru yang merebut kamera milik salah satu wartawan stasiun televisi lokal di Kediri, dan mengusirnya. Pihak sekolah pun enggan memberikan keterangan saat dikonfirmasi.
“Anda kemari tidak kami undang, dan tidak punya kepentingan, maka silakan meninggalkan sekolah ini. Di sini tidak ada apa-apa.” ujar Waka SMAN 6 Kota Kediri Suyanto saat dimintai keterangan di sekolah.Sumber : http://www.surya.co.id/2010/07/28/kesurupan-saat-doa-bersama.html