Pisang Mahal di Incar Pencuri
MALANG Zainal alias Kunting, 40, warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan ini akhirnya kena batunya. Setelah empat kali mencuri pisang di tegalan warga, aksinya yang kelima kali ini ketahuan.
Pelaku dipergoki ketika menebang tiga pohon pisang di tegalan milik Sunaryo, 34, warga Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Sabtu (28/8) sore kemarin. Pisang yang diincar itu kebanyakan yang harganya mahal, seperti rojo nongko dan candi. Begitu tertangkap warga, ia langsung digelandang ke balai desa kemudian diserahkan ke Polsek Tirtoyudo. “Kemungkinan dia sudah berulangkali mencuri pisang namun baru kali ini ketangkap warga. Namun, berdasarkan cacatan kami, dia itu sudah lima kali ini,” kata AKP Mujiono, Kapolsek Tirtiyudo, Minggu (29/8).
Menurut Mujiono, sebulan lalu Zainal lima kali mencuri dengan hasil kurang lebih 12 curung atau pohon yang dijual ke Pasar Dampit. Dengan hasil lumayan itu, Zainal mengulang lagi dan mendapat 6 curung seminggu kemudian, lalu aksi berikutnya empat curung dibawanya pulang.
Aksinya selama ini tergolong sukses karena ia piawai menyamar sebagai pedagang pisang yang berkeliling dari kebun pisang yang satu ke kebun lain. Hal ini membuat para pemilik pisang tidak curiga. Ketika si pemilik pulang, pisang pun dipotongnya.
Agar memudahkan aksi, ia mengamati dulu di kebun mana ada pisang yang bisa dipanennya secara gratis. Esok harinya, bisanya antara pukul 16.30 atau 17.00 WIB, pisang incaran itu dipanennya.
Namun Sabtu sore itu, si pemilik pisang muncul saat ia menebang pohon keempat. Saat itulah karirnya berakhir. Ternyata si pemilik sengaja menjaga pohon pisangnya yang sudah banyak yang siap panen. “Sejak marak pencurian pisang, petani sekarang menjaga tanamannya. Apalagi sekarang harga pisang mahal,” ungkap Mujiono.
Kepada polisi, Zainal mengaku sekali beraksi mendapatkan uang Rp 500.000 dengan menjual 7 curung rojo nongko atau candi. Agar aman, ia tak memboncengnya sendiri pisang itu, tetapi diangkut dengan angkutan umum.nfiq Surya