Mengeluh Bau Kemenyan, Esoknya Tewas
Jenazah pramuria kafe Flamboyan yang diduga tewas karena dibunuh, Ana Novianti (25), Minggu (5/9/2010), dipulangkan ke Desa Kematen, Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Mayat Ana Novianti, yang di dalam peti jenazah berwarna kebiruan, diterbangkan ke kampung halaman dari Bandara Frans Kaisiepo dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 651 tujuan Makassar-Jakarta.
Sedikitnya 20 kerabat korban pada Minggu siang turut serta mengantar jenazah Ana Novianti menuju Bandara Frans Kaisiepo untuk selanjutnya diterbangkan ke daerah asalnya, Mojokerto.
"Kami turut berdukacita dengan peristiwa ini, ya aparat kepolisian diminta segera mengusut tuntas kasus ini, termasuk mengungkap siapa aktor dan motif apa di balik pembunuhan ini," ucap keluarga korban saat melepas kepergian jenazah almarhumah Ana Novianti di Bandara Frans Kaisiepo, Biak.
Menurut keluarga korban yang enggan disebut jati dirinya, sebelum almarhumah ditemukan tewas dengan tidak wajar, pada Sabtu pagi korban telah memberitahukan tentang keganjilan yang dialaminya, salah satunya mencium bau kemenyan.
Sementara itu, hingga kini jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Biak Numfor telah memeriksa sejumlah orang terkait dengan kasus kematian pramuria kafe Flamboyan, Ana Novianti, yang ditemukan pada Sabtu pagi sekitar hutan Jalan Pintu Angin Kampung Sumberker, Distrik Samofa.
Meski sejumlah orang telah dimintai keterangan, tetapi polisi belum menetapkan siapa tersangka dugaan kasus pembunuhan pramuria kafe Flamboyan itu. Sejumlah saksi yang dimintai keterangan dan petunjuk mengenai beberapa barang bukti yang dimiliki jajaran Satreskrim Polres Biak diharapkan bisa segera mempercepat proses pengungkapan penyebab kematian tersebut.
Kasatreskrim Polres Biak AKP George Septory belum bisa memberikan keterangan mengingat pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dugaan kematian Ana Novianti.KOMPAS.com