Pencuri Motor Tertipu Pistol Kosong
Pencuri Motor Tertipu Pistol Kosong ,Mendengar ada pencuri sepeda motor kabur. Aiptu Sukirno tanpa pikir panjang langsung mengejarnya. Namun, anggota Polsek Tikung, Kecamatan Tikung, Lamongan ini tak bisa melumpuhkan pencuri, karena pistolnya ternyata tak ada pelurunya.
Tetapi, si pencuri justru ketakutan ketika melihat Aiptu Sukirno mengacung-acungkan pistolnya seolah hendak menembak. Si pencuri lari pontang-panting di pematang sawah, hingga akhirnya ditangkap ramai-ramai oleh warga desa.
Ceritanya, Sabtu (30/10) sekitar pukul 09.00 WIB, Sukarno, 35, pelaku curanmor (pencurian sepeda motor), beraksi di Desa Lemahbang, Kecamatan Tikung.
Ketika itu, sepeda motor Honda Mega Pro S 4727 KB milik Lukman, 23, warga Desa Lemahbang, diparkir di pematang sawah ditinggal membajak sawah. Namun, Lukman curiga ketika ada seorang lelaki berboncengan dengan perempuan turun dari motor jenis Vario mendekati sepeda motornya.
Lelaki itu, yang tak lain Sukarno, warga Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Bojonegoro, langsung menstarter Mega Pro dan membawanya kabur. ”Saya langsung berteriak `maling, maling`,” ungkap Lukman saat dimintai keterangan di Mapolsek Tikung.
Sembari teriak, Lukman meminjam sepeda motor milik temannya yang diparkir di tempat sama untuk mengejar pelaku.
Sesampai di pertigaan Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, Lukman berhasil memepet tersangka kemudian menendangnya hingga roboh dari motor. Karena kerasnya menendang, Lukman juga terjatuh.
Saat itulah, Sukarno langsung bangkit dan lari sejadi–jadinya melewati pematang sawah dengan meninggalkan motor curiannya. Merasa kewalahan mengejar sendirian, Lukman menerobos masuk ke mapolsek Tikung dan memberitahu ada pencuri kabur ke utara desa.
Seorang anggota Unit Reskrim Polsek Tikung, Aiptu Sukirno yang saat itu jaga dan masih berpakaian dinas, tanpa banyak kata langsung lari memburu tersangka melewati pematang sawah.
Aiptu Sukirno dengan sekuat tenaga lari dari pematang satu ke pematang lainnya. Ia sempat mengacungkan pistol bersiap hendak menembak. Namun, ia tersadar pistolnya itu sama sekali tidak ada pelurunya.
Tetapi, ia tak ingin buruannya lepas. Aiptu Sukirno terus mengejar tersangka Sukarno dengan tetap mengacungkan pistol seolah mau menembak. Gerakan inilah yang membuat Sukarno lari pontang-panting makin ketakutan.
Pengejaran berakhir ketika di ujung pematang sawah, puluhan warga Desa Lopang yang sebelumnya mendengar ada pencuri kabur sudah siaga. Mereka menangkap Sukarno dan menghajarnya ramai-ramai.
“Untung ketangkap. Saya memang bawa senjata, tapi mau menembak jelas nggak bisa. Lha wong pistol ini sudah berbulan–bulan tak ada pelurunya,” tutur Aiptu Sukirno kepada Surya.
Tersangka Sukarno juga beruntung tak sampai babak belur, karena anggota Polsek Kembangbahu dan Polsek Tikung yang sampai di TKP langsung meredam emosi puluhan warga. Tersangka kemudian dibawa ke Mapolres Lamongan, karena Kapolsek Tikung AKP Joko khawatir massa merangsek ke Polsek memburu tersangka.
Pengakuan tersangka, ia saat itu diantar ke lokasi pencurian oleh Sumiati, warga Desa Blawi, Kecamatan Kedungpring. “Saya diantar Sumiati, calon istri saya ke lokasi menaiki sepeda motor Vario,” aku Sukarno.
Sukarno mengaku sudah tiga kali mencuri motor. Yang pertama mencuri Honda Supra X 125 di Tikung, yang kedua di Desa Sukorame, Kecamatan Sukorame dengan hasil curian jenis sepeda motor yang sama, dan aksi terakhir tertangkap di Lemahbang, Kecamatan Tikung.Surya.co.id