Rampok Tinggalkan Rp 52 Juta di Bemo [ Gokil ]
SIDOARJO -Uang tunai hasil kejahatan senilai Rp 52 juta ditinggalkan begitu saja dalam sebuah bemo atau angkutan kota (angkot) yang mangkal di bundaran Aloha, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Pelaku diduga sengaja meninggalkan uang itu karena ketakutan diburu polisi yang berseliweran di jalan.
Uang tersebut sebelumnya dirampas oleh pelaku dari tangan Ny Maria Sutarni Cahyono, 50, petugas seksi pembangunan Desa Betro, Kecamatan Sedati, Senin (4/10).
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, kejadian tersebut bermula ketika korban, Ny Maria Sutarni Cahyono, mengambil uang tunai Rp 52 juta dari BRI Cabang Sedati. Bersama dua temannya, Jumrotul dan Janadi, korban bermaksud membawa uang tersebut ke Balai Desa Betro, Kecamatan Sedati. Uang itu dimasukkan dalam tas jinjing wanita warna cokelat.
Namun, sekitar pukul 14.30 WIB, terjadi aksi perampasan tersebut. Usai turun dari mobil, Ny Maria lalu bermaksud masuk ke dalam balai desa dengan membawa uang dana pembangunan Desa Betro itu. Saat itulah, tiba-tiba Ny Maria ditabrak dengan keras oleh pria yang mengenakan helm teropong. “Saya kaget. Jaketnya sempat saya tarik, tapi tidak kena,” kata Ny Maria di depan polisi.
Begitu menabrakkan tubuhnya secara keras, lelaki itu lalu merampas tas yang dibawa Ny Maria. Setelah mendapatkan barang incarannya, lelaki tersebut lalu berlari ke arah lelaki lain yang menunggu di sepeda motor dengan mesin masih hidup. Kedua pelaku langsung menggeber motor sekencang-kencangnya.
Korban dan warga setempat berusaha mengejar, namun pelaku keburu lolos melarikan diri. Korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sedati.
Selain uang tunai Rp 52 juta, tas korban juga berisi empat buah buku tabungan, KTP, SIM, kartu ATM serta telepon seluler (ponsel). Polisi yang menerima laporan korban langsung menyebar anggotanya hingga ke kawasan Aloha, Kecamatan Waru, dengan harapan kedua pelaku belum kabur terlalu jauh. Informasi tentang kejadian itu juga diteruskan ke seluruh polsek jajaran Polres Sidoarjo.
Pelaku Naik Angkot
Beberapa saat kemudian, seorang warga Desa Sawotratap, Gedangan yang kebetulan hendak naik angkot lin HO melihat gerak-gerik seseorang yang mencurigakan. Sosok yang ternyata diduga salah satu pelaku perampasan uang tadi, naik angkot yang sama di Bundaran Aloha sambil menenteng sebuah tas dan sebuah helm.
Namun, sebelum angkot berjalan, pria dengan ciri-ciri rambut berkuncir ini tiba-tiba keluar dari angkot tersebut. Saat keluar dari angkot, pelaku tampak buru-buru dan lihat kiri kanan dengan agak gemetaran dan cemas.
Entah karena terlalu tegangnya, ketika mau keluar dari angkot, lelaki itu meninggalkan sejumlah barang yang dibawanya, yakni tas, helm, dan jaket di atas kursi angkot. Sebilah golok dibalut bungkus bahan kulit juga dia geletakkan di angkot tersebut.
Warga Sawotratap yang terus melihat gerak-gerik lelaki tadi, kemudian memberitahukan adanya barang-barang tersebut ke sopir angkot. Temuan itu pun diteruskan ke perangkat Desa Sawotratap. Mereka lalu sepakat membawa tas tersebut ke Balai RT 2/RW 4 Desa Sawotratap Gedangan.
”Kami melihat isinya untuk mengetahui siapa pemiliknya,” ucap perangkat Desa Sawotratap yang enggan ditulis namanya. Setelah dibuka, ternyata di dalam tas tersebut terdapat uang tunai Rp 52 juta, ponsel, dan sebuah dompet.
Temuan itu pun diserahkan oleh dua warga tadi ke Polsek Gedangan. Selanjutnya temuan ini dikroscek dengan laporan kejadian yang masuk di Polsek Sedati. Hasilnya, barang yang dilaporkan telah hilang tersebut, ternyata sama dengan barang yang ditemukan dalam angkot lin HO. Selanjutnya, polisi memanggil pelapor dan sejumlah saksi.
“Pelaku diduga ketakutan karena tahu banyak polisi disebar sedang memburunya,” ujar Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Ernesto Saiser, Senin (4/10) malam.
Sebab, begitu menerima laporan korban, pihaknya langsung mengerahkan anggota di lapangan untuk memburu pelaku sesuai dengan ciri-ciri pelaku yang digambarkan oleh korban. Salah satunya dengan mencari keberadaan pelaku hingga di sekitar kawasan Aloha, Kecamatan Waru. Karena diduga ketakutan oleh banyaknya polisi yang disebar, pelaku lalu melepas jaket, dan meninggalkan jaket itu bersama helm dan tas yang ditentengnya di dalam angkot. ”Pelaku lalu keluar dari angkot dan bergegas pergi,” ucap Ernesto.
Hingga Senin (4/10) malam, polisi masih mengejar pelaku dengan bekal ciri yang disampaikan korban. Mantan Kasat Reskrim Polres Gresik ini menduga bahwa pelaku sudah membuntuti korban sejak awal. Karena itulah, pelaku langsung merebut sasaran berisi uang tersebut dan bergegas kabur.
Hanya saja, Ernesto belum berani memastikan apakah pelakunya orang dekat korban atau tidak. Dia menyatakan polisi masih melengkapi keterangan dari korban dan sejumlah saksi lainnya. Dia berharap kejadian yang sama bisa dicegah dengan meminta warga agar memanfaatkan bantuan pengawalan polisi saat mengambil uang tunai dalam jumlah besar.Surya.co.id