5:55 AM

Berita Terbaru Merapi | Cerita Merapi di Malaysia

Berita Terbaru Merapi | Cerita Merapi di Malaysia - Peristiwa letusan Gunung Merapi menjadi sorotan di beberapa media Malaysia. Salah satu harian, Utusan, dalam edisi Minggu, 7 November 2010, menyediakan satu halaman khusus yang diberi titel "Tragedi Gunung Merapi".

Di halaman tersebut berisi tiga berita yang menampilkan berbagai hal terkait letusan Gunung Merapi pasca-meletus dahsyat 5 November lalu. Sebuah berita berjudul "Seperti Kiamat" menceritakan testimoni warga Malaysia yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mahasiswa bernama Srijesh itu berkisah bagaimana pengalamannya saat terjadi letusan dahsyat Jumat dini hari lalu.

Dalam berita itu pula disampaikan bahwa sekitar 386 mahasiswa asal Malaysia yang tengah bersekolah di Yogyakarta akan kembali ke Malaysia dengan menggunakan pesawat Hercules C130 milik Tentara Udara Diraja Malaysia.

Harian itu juga memuat perkembangan terakhir di Yogyakarta dengan mengutip DPA/AP bahwa Gunung Merapi masih terus mengeluarkan awan panas dan letusan-letusan kecil. Berita ini menjadi headline di halaman tersebut dengan judul "Gunung Merapi masih mengancam". Disebutkan, sudah 138 orang tewas dan 289 orang mengalami cedera.

Media lainnya, Harian Metro, memberi judul "Pelajar Pindah ke Solo" untuk menginformasikan kepada khalayak Malaysia bahwa mahasiswa asal Malaysia yang berada di Yogyakarta telah diungsikan ke Solo.

Pejabat Malaysia yang disebut Pengarah Jabatan Penuntut Malaysia di Indonesia, Datuk Dr Junaidy Abu Bakar, mengatakan bahwa para pelajar itu diungsikan menyusul "Yogyakarta diisytihar kawasan darurat dan tidak selamat diduduki" atau menjadi daerah yang berbahaya.

Otoritas Malaysia di Indonesia meminta agar pelajar asal negaranya diberikan cuti untuk sementara waktu. Abu halus yang membahayakan kesehatan menjadi alasan. Masih diupayakan izin mendarat bagi pesawat Tentara Udara Diraja Malaysia di Bandara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah.


Foto Harian Utusan Malaysia

Tragedi Gunung Merapi