Feni Rose Bantah Sebut Yogya Kota Malapetaka
Hot News | Berita Terbaru | Hot 2010 | Feni Rose Bantah Sebut Yogya Kota Malapetaka -Presenter program infotainment Silet, Feni Rose, membantah kabar yang menyebutkan dirinya menyatakan “Yogyakarta adalah kota malapetaka.” Feni menyatakan, naskah yang dibacanya dalam tayangan infotainment Silet pada 7 November 2010 tidak seperti itu.
Menurutnya, perannya sebagai presenter hanya bekerja berdasarkan naskah yang telah disiapkan. Ia sangat menyesalkan beredarnya SMS, BBM, dan Twitter berantai mengenai dirinya yang telah meresahkan dan mencederai hati khususnya warga Yogyakarta dan sekitarnya.
“Dalam tayangan Silet 7 November 2010, saya tidak pernah membacakan naskah apalagi membuat pernyataan bahwa Yogyakarta adalah kota malapetaka,” ujar Feni dalam laporan tertulis, Senin 8 November 2010.
Feni berusaha meluruskan naskah yang sebenarnya ia bacakan pada tayangan Silet 7 November 2010, sebagai berikut: “Puncak letusan Merapi kabarnya akan terjadi hari ini hingga esok hari pada laporan bulan yang jatuh pada tanggal 8 November. Ahli Lapan selalu mencatat hampir semua letusan dan guncangan gempa muncul pada bulan baru. Lantas apa yang terjadi dengan Yogyakarta? Mungkinkah Yogyakarta yang elok akan tergolek lemah tak berdaya? Benarkah Yogya yang dalam banyak lagu digambarkan begitu indah akan berubah menjadi penuh malapetaka?”
Terlepas dari itu, Feni menyampaikan permintaan maaf kepada warga Yogyakarta dan sekitarnya atas segala ekses yang terjadi akibat pesan berantai tentang dirinya dengan isi pesan yang kurang tepat. “Tidak ada sedikit pun di hati saya untuk mencederai, melukai hati, menyinggung perasaan dan meresahkan warga Yogya dan sekitarnya,” kata Feni.
Feni juga menyampaikan rasa simpati dan duka cita mendalam kepada korban bencana di Merapi yang sedang berduka dan diliputi perasaan cemas. Ia berharap semoga selalu diberi kekuatan dan keadaan kembali aman.
Senin sore, Komisi Penyiaran Indonesia juga telah menghentikan sementara tayangan Silet di RCTI itu. Komisi menyatakan, tayangan dihentikan sampai Pemerintah mencabut status siaga atas Gunung Merapi.Vivanews