Bayi Ini Lubang Hidungnya di Kepala
Ahmad Fauzan Azimi, seorang bayi yang berumur sekitar dua bulan, warga Desa Murung A Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, memiliki lubang hidung di kepala.
Lubang hidung untuk bernafas jumlahnya dua seperti manusia normal lainnya, tetapi terletak di dua tempat yang berbeda, satu lubang yang sebelah kiri berada di tempat semestinya namun yang satu lagi berada di kepala sebelah kanan.
Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Hulu Sungai Tengah, Samkani, Senin (2/8/2010) menjelaskan kelainan yang diderita oleh bayi itu merupakan cacat bawaan.
"Setelah kita lakukan pemeriksaan, kelainan itu bukan karena suatu penyakit atau kekurangan gizi maupun hal medis lainnya," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bayi itu memiliki organ tubuh lainnya yang normal. Fungsi dari kedua lubang hidungnya yang terletak di dua tempat berbeda, juga berfungsi normal dan tanpa gangguan.
Riwayat kehamilan sang ibu juga normal, selama mengandung sang bayi tidak pernah mengonsumsi obat-obatan atau jamu yang berisiko menyebabkan kecacatan.
"Selain fungsi organ tubuhnya normal, berat badan dan perkembangan bayi itu juga normal," katanya.
Karena itulah, Dinkes Hulu Sungai Tengah belum bisa memastikan perawatan atau pengobatan seperti apa yang harus diberikan kepada bayi tersebut.
Untuk sementara, Dinkes hanya bisa memfasilitasi dengan mencarikan lembaga atau pihak-pihak yang bersedia membantu.
"Orang tua si bayi tidak terdaftar dalam Jamkesmas, sehingga kalau misalnya harus dilakukan operasi terhadap hidung bayi itu, kita hanya bisa memfasilitasi mencarikan pihak yang bersedia membantu pendanaan," katanya.
Sementara itu, menurut pengakuan ibu sang bayi, Noor Hasinah, ia telah membawa bayinya ke Banjarmasin untuk berkonsultasi dengan beberapa dokter spesialis.
"Atas saran dari petugas Puskesmas, saya telah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, bedah, mata dan THT," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan dokter-dokter spesialis itu diketahui bahwa perkembangan bayi itu tidak mengalami kendala apapun, matanya yang sangat sipit juga berfungsi normal dan begitu pula dengan kedua lubang hidungnya.
Ia mengatakan, hidung bayi itu bisa dinormalkan seperti bayi lainnya melalui operasi plastik.
"Menurut dokter spesialis bedah, operasi plastik merupakan jalan satu-satunya untuk menormalkan letak hidung anak saya," katanya.
Namun belum diketahui secara pasti, berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan operasi plastik terhadap hidung bayi itu.
Selain itu, bayi yang lahir secara normal di RSUD H Damanhuri Barabai pada 9 Mei 2010 itu kedua matanya sangat sipit sehingga nyaris tak terlihat.KOMPAS.com