Ibu Muda Ajak 2 anak Bunuh Diri Dengan Membakar Diri (pati obong)
Gara-gara Terlilit Utang Rp 20.000 SLEMAN Impitan ekonomi sering membuat orang kehilangan akal sehat. Seperti ulah nekat yang dilakukan ibu muda bernama Choiri Umi Latifah, 25, wanita asal Klaten, Jawa Tengah, yang tinggal di Wisma Perkutut Gang Ori II No 16 B Papringan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Gara-gara terjerat utang Rp 20.000, Choiri Umi nekat mengakhiri hidup dengan cara membakar diri hingga tewas (pati obong), Rabu (11/8). Tragisnya, dia membakar diri di kamar mandi rumah kontrakannya dengan mengajak dua anaknya yang masih balita, Linduaji, 3,5; dan Dwi, 2,5 tahun.
Nahas, Choiri Umi tewas seketika akibat luka bakar hingga 90 persen, sementara dua anaknya berhasil diselamatkan meski terluka bakar serius. Hingga Rabu petang, kondisi dua anak itu masih kritis di RSUP Dr Sardjito, Jogjakarta.
Tina, saksi mata yang juga tetangga korban, mengatakan, Rabu (11/8) pukul 08.00 WIB korban masih terlihat memandikan dua anaknya itu. Namun, beberapa saat kemudian, Tina mendengar bunyi seperti ledakan dari arah kamar mandi korban.
Tina yang sedang memasak langsung lari dan menggedor kamar mandi yang dikunci dari dalam. Ia pun berteriak meminta bantuan warga. Saat itu, suami korban bernama Slamet yang bekerja sebagai penjual es krim belum lama meninggalkan rumah.
Warga lainnya, Priya Dewa juga mengaku mendengar suara ledakan dari arah kamar mandi. “Saya bersama tetangga kemudian mendobrak pintu kamar mandi yang terkunci dari dalam,” katanya.
Setelah pintu berhasil dibuka, didapati Khoiri Umi terbakar seluruh tubuhnya serta dua anaknya. “Kami langsung menyiram air ke api yang membakar tubuh Khoiri, sedangkan dua anaknya kami tarik keluar,” kata Priya.
Menurut Tina, sehari sebelum kejadian, dia melihat korban terlibat cekcok dengan suaminya. Percekcokan itulah yang diduga menjadi penyebab korban nekat bunuh diri. Hanya, keterangan itu ditepis pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan surat wasiat yang ditulis korban untuk suaminya.
Surat itu menyatakan korban memiliki utang kepada tetangganya bernama Turiyah Rp 20.000 dan minta suaminya membayar utang itu. Surat itu berbunyi “Mas aku nyileh duit Mbak Turiyah Rp 20.000, sok nek duwe duit, tolong dibalekno yo (Mas aku pinjam uang mbak Turiyah Rp 20.000, besok kalau punya uang, tolong dikembalikan ya).”
Dari surat itulah, polisi meyakini korban melakukan aksi nekat itu lantaran terimpit utang. “Dari pemeriksaan, kemungkinan besar bunuh diri ini bukan diakibatkan oleh percekcokan,” ujar Kapolsek Depok Barat AKP Andreas Dedi Wijaya saat ditemui di lokasi kejadian.
Kapolsek mengatakan, dari hasil olah TKP pihaknya juga menemukan barang bukti berupa satu buah jeriken berisi bensin serta korek api.
Beberapa saat setelah kejadian, suami korban, Slamet, yang dijemput tetangganya di tempat dia bekerja, langsung shock dengan kejadian itu.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Turiyah membenarkan korban pernah meminjam uang kepadanya beberapa bulan lalu. Dia juga menyesalkan mengapa Choiri bunuh diri hanya lantaran memiliki utang tersebut. Turiyah mengaku telah mengikhlaskan pinjaman yang tidak seberapa itu. “Saya sudah ikhlas kok, tidak dikembalikan juga tidak apa-apa,” terangnya. Surya