Ponsel Murah - Ponsel TV Analog Rp 400.000-an
Ponsel Murah - Ponsel TV Analog Rp 400.000-an, Perusahaan produsen gadgets berlomba mencari inovasi baru untuk memperkuat posisi produknya di pasaran. Sementara Apple dan RIM menonjolkan kenyamanan komunikasi mobile, produsen ponsel China tetap setia pada fitur TV analog-nya.
Sebelum dunia dilanda demam BlackBerry (BB), fitur TV analog pada ponsel sangat disukai konsumen. Kini, perjalanan televisi digital ini seolah hilang karena ponsel bermuatan fitur itu harganya cukup tinggi.
Ponsel dengan TV analog di masa lalu bertengger di atas Rp 1 juta, kini vendor berani menurunkan harga menjadi sekitar Rp 700.000. Bahkan, beberapa vendor asal China menurunkan harga hingga Rp 400.000-an. Tentu saja, terdapat penyesuaian yang dilakukan seperti layar tidak lagi lebar meski masih mempertahankan keyboard QWERTY ala BB dan fitur online.
Teknologi TV analog ini terdapat dua macam, yaitu TV analog free-to-air dan streaming internet TV pada ponsel High End. TV analog free-to-air tidak berbeda dengan TV analog yang ada saat ini, masih menggunakan sinyal dengan frekuensi tertentu. Teknologi ini mulai dikenalkan pada 2004-2005.
Tidak salah jika ketika ada yang mengatakan teknologi TV analog pasti di ponsel-ponsel China, sebab teknologi TV analog pada ponsel muncul pertama dari negeri Tirai Bambu itu.
“Ide ini muncul seiring dengan keinginan untuk berinovasi dan menciptakan produk yang sama tetapi memiliki diferensiasi sendiri,” kata Frenavit dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOMP).
Sedangkan TV streaming internet pada Ponsel High End mulai dikenalkan pada 2010, salah satu calon pemain utamanya adalah Nokia. Melalui handset N8, Nokia telah membuka kerja sama dengan beberapa channel TV populer seperti Channel News Asia, E!, dan CNN. Tak hanya itu, beberapa TV lokal seperti Virtual Malaysia, TV3, ataupun channel kuliner Makan Sutra juga turut digaet. Pemain lain untuk ranah ini adalah SPC Mobile.
Secara umum kinerja fitur TV analog sudah cukup baik. “Hanya saja baik untuk TV free-to-air maupun TV streaming internet, lokasi pengguna memengaruhi jernih dan streaming siaran TV yang ditonton,” jelas Frenavit.
Pada TV free-to-air, keberadaan antena pada ponsel dirasa kurang mampu menangkap gelombang TV ketika pengguna berada di lokasi yang jauh dan cenderung terpencil. Sedangkan pada TV streaming internet, keberadaan sinyal ponsel dan jaringan yang digunakan sangat memengaruhi kualitas gambar dan streaming TV itu sendiri.
“Tinggi rendah posisi pengguna ponsel berfitur TV analog memengaruhi sinyal penerimaan,” ujar Frenavit. Keberadaan pengguna seperti di dalam atau luar ruangan juga memengaruhi kualitas sinyal penerimaan.
Tren Ponsel TV Analog
Tren TV analog saat ini masih didominasi teknologi TV free-to-air yang dibawa ponsel-ponsel China. Tidak menutup kemungkinan teknologi TV streaming internet di masa depan akan menjadi tren. Semua bisa terjadi ketika semua peralatan pendukung telah siap.
Ponsel produk China memang masih mendominasi fitur ini sebab aksesnya gratis, sehingga pengguna tidak dikenai biaya berlangganan layaknya fitur TV pada seri Nokia N8 beraplikasi TV streaming internet.
Yohanes Kurniawan, Sales Manager MOVI Jakarta, mengatakan pihaknya memproduksi dua ponsel sekaligus yang mengutamakan fitur TV Analog. Yaitu MOVI M218 dan M201T. “Bedanya, M218 sudah memakai sistem operasi Java, sedangkan M201T belum,” kata Yohanes.
Cara pengoperasian TV analog seperti FM radio. “Tidak perlu memori, hanya perlu tuner dan antena,” jelas Yohanes. Bentuk tampilan juga seperti televisi biasa, UHF dan VHF, kadang bening kadang masih bersemut.
Diakui Yohanes bahwa tuner TV analog belum ada perkembangan. Namun, fitur ini masih disukai pasar. Kini, mereka bermain di kisaran harga miring yaitu Rp 475.000 untuk M218 dan Rp 450.000 untuk M201T.
Itu sama pula dengan beberapa jenis ponsel berikut Cross X CB83, Lexus L16i, Micxon S788, IMO T588, Mizo 302TV, dan Ivio IV GG-900. “Rata-rata harga Rp 450.000,” ucap Agus Nasrudin, pemilik outlet Empire di Plaza Marina. Setidaknya,Ponsel Murah - harga ini sangat terjangkau oleh pasar lokal Surabaya dan memiliki area persaingan tersendiri.Surya